Jumat, 08 Maret 2013

Sepeda Keduaku..

Diambil dari Catatan Lama di Facebook Virqi (30 September 2010) ....

Selepas magrib menyapa,.seusai do’a dan ibadah menyentuh nurani, pak PLN tiba-tiba mematikan listrik di desa Nenek..
Hmmmm kemudian kami berkumpul di ruang samping, sejenak ku menyentuh seonggok besi tua, sepeda keduaku..heee.. …
Niat mencoba tuk mengendarai sepeda itupun meningkat, ku kayuh pelan-pelan mengitari pekarangan rumah nenek di bawah terangnya sinar rembulan yang tiba-tiba menghantarkanku menuju kisah indahku semasa kecil.. ..

“Sepeda kedua yang diberikan Ayah saat aku mendapatkan Ranking pertama sebanyak tiga kali Pada Caw 1,2, dan 3 di kelas 3 SD ku..(seingatku itu kudapat pada tahun 2001 silam) xixixii ternyata usianya sudah 9 tahun.. ..
Hmmmm kalau di fikir-fikir nih, ternyata sewaktu SD aku menjadi wanita yang sangat tomboy, hobi perang-perangan dengan para lelaki, jago maen panco xixi..jadi inget dulu sering ngalahin Dendi, Riszuan, Fauzan,dLL kecuali Didi..ckckckck :-D
Sepeda keduaku banyak menyimpan cerita-cerita lucu dan menyenangkan bersama sahabat-sahabat kecilku.. Berpetualang ke tempat-tempat baru, menemaniku pulang & pergi ke sekolah, menghantarkanku menuju ke TPA Nidaul Ilmi, ke Rumah Aurora Ranims, Sindi Vuliastri, Melda, Feti, Nazrin, Febri, Tiara Pelopin, dLL (Yg gak disebutin jangan marah!! hee..)..juga bermain & berkumpul ke rumah temen-temen..Yaa ampuuun amazing moment bangeet.. ..
Sepeda keduaku juga pernah membonceng “Cinta Monyet Pertamaku” heheee :-D monyet-monyet SD yg lucu-lucu.. Pernah juga membuat sahabat termanis dan terbaikku cemburu sampe-sampe musuhan dah tuu.. ckckckck.. ..Maaf yaa Rora sayang, waktu itu aku gak tau..,
Lalu ketika masa SD ku berlalu, ku tinggalkan Lampung Barat tercinta menuju Gadingrejo, Pringsewu (salah satu kabupaten lain di Lampung) ke rumah nenek dengan suasana baru, tempat baru, temen-temen baru, adaptasi yg baru, dan baru-baru yang lainnya,.heee
Perubahan baru pun terjadi padaku (Jiaaah Lebaayyy).. ..Wanita tomboy itu tiba-tiba berubah 180 derajat menjadi wanita kalem, imut, manis dan berjilbab (hahahahah :-D….)
Alhamdulillahhirrobbil’alamin untuk perubahan itu,
Sepeda keduaku meringkuk kaku di rumah.. .. Kasian :’(....
Tapi jangan kecewa..gak lama dari itu sepedaku melancong juga ke Gadingrejo..heheehee akhirnya dia senyum lagi ^,^
Hohooo kangen juga dengan masa kecil itu,.
Terima kasih banyak untuk sepeda keduaku yang telah mengingatkanku kembali menuju kisah-kisah itu, aku pun cukup senang karena sepeda keduaku masih bersemayam indah di rumah (Almarhum) Nenek walaupun dalam keadaan yang sedikit buruk..
:')

Aku Bukan Muslimah yang Baik...

Aku bukan Muslimah yang baik.....
ketika muslimah lain sibuk membaca dan mentabburi Al-Qur'an,
aku sibuk mendengarkan lagu picisan yang tak membuatku semakin dekat dengan-NYA.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain sedang sibuk menambah hafalan-hafalan ayat-Nya,
aku malah asik menghafal lagu-lagu yang melalaikan aku dari-Nya.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain makin memanjangkan jilbabnya,
aku malah semakin risih dengan jilbab panjang.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain sibuk menuntut ilmu-Nya,
aku malah sibuk dengan urusan dunia yang membuat jauh jarak dengan-Nya.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain malu menampakkan wajah dan fotonya,
aku malah sibuk meng-upload foto-fotoku agar bisa dilihat semua orang.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain berusaha menundukkan pandangannya,
aku malah sibuk memperhatikan wajah tampan yang bukan mahramku.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain menjaga hubungan dan jarak dengan lawan jenisnya,
aku malah duduk berdekatan dengan pria.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain berbincang tentang hal-hal yang bermanfaat,
aku malah membicarakan aib dan kejelekan orang lain.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain menjaga kata-katanya dengan baik,
aku malah sering menyakiti hati orang lain dengan lisanku.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain belajar untuk terus mempercantik hati dan akhlaknya,
aku lebih asyik memperindah fisikku saja.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain sedang berpuasa sunnah,
aku lebih memilih selalu mengenyangkan perutku.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain bangun disepertiga malam untuk bermunajat pada-Nya,
aku lebih memilih berselimut dan tidur sepuasnya.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain sibuk untuk berda'wah dijalan-Nya,
aku lebih memilih santai dan menonton TV dikos.
Aku bukan muslimah yang baik.....
Ketika muslimah lain sibuk ingin mendapatkan ridho dan cinta-Nya,
aku malah sibuk ingin mendapatkan sanjungan dan cinta makhluk-Nya saja.
Aku bukan muslimah yang baik......
Ketika muslimah lain gelisah disaat imannya menurun,
aku malah semakin lalai dengan dunia.

Ya....
Aku memang bukan muslimah yang baik,
namun aku berharap bisa menjadi seperti muslimah lain yang beristiqomah berjuang untuk mendapatkan cinta-Nya.

Ya Rabb ampuni muslimah yang tidak baik ini,
semoga Engkau senantiasa membimbing muslimah tidak baik ini agar menjadi lebih baik lagi dihadapan-Mu....
Aamiin ya Rabb,

Kesanksian Bisu...

Melemah hati tatkala mata mengedip sendu..
hanya kepada_Mu semua rahasia merindu..
kepada cinta yang teragung di ufuk senja..
malam menyaksikan sanksi kebisuan..

Biarlah diam menjawab arti..
karena hanya diri_Mu yang mengerti bualan bisu..
hanya cintaMu menyejukkan syahdu haru..
Hati yang tak paham tentang kejanggalan..

Sanksi ini merajuk dalam pelupuk sejuk..
atau menyembunyikannya pada kantung hati..
merobek sekat_sekat cinta terbesar untuk_Mu..
Dan berjalan sanksi pada kantung hati..
asal cinta teragung hanya tertancap untuk_Mu..
Maka ku bahagia dalam kesanksian bisu..
Asal cinta pada_Mu tak mengikis setipis merdu waktu..

Asal cintaku untuk_Mu yaa Rabbi..
cintaku untuk seluruh hidup hingga tulang belulang mengapur..
walau kesanksian bersembunyi dalam kantung hati...

Oleh: Virqi Wahyuning Bianti

Catatan Rindu.. ..

Aku mencintaimu seperti mentari yang menerangi bulan ketika malam menyapa..
Dan bulan yang setia menerangi bumi ketika kelam tiba..
Tapi ku tak mampu menjanjikan bungkusan cintaku padamu
seperti mentari yang berjanji menerangi siang ketika bulan kembali ke peraduannya..
Aku hanya mampu mencintaimu dengan sederhana..
Dengan kata yang tak terungkapkan lisan..
Dengan rindu yang tak tercipta pada pertemuan..
Dengan tatapan yang tak terbuka dengan senyuman..
Aku mencintaimu dalam kerinduan..
Agar ku tau bahwa dengan merindukanmu AKU MENCINTAIMU...

Oleh:
Virqi Wahyuning Bianti..