Minggu, 27 Oktober 2013

Alone or U're gonna be Lonely..

I like drinking milkshake alone and reading alone. I like riding a motorcycle alone and walking home alone. It gives me time to think and set my mind free. I like eating alone and listening to music alone. But when I see a mother with her child, a boy with with his lover, or a friend laughing with their bestfriend, I realize that even though I like being alone, I don't fancy being lonely. The sky is beautiful, but the people are sad. I just need someone who won't run away, hopefully. :')

Rabu, 23 Oktober 2013

Mengingatmu (Lagi)..

Aku ingin menuliskanmu dengan indah malam ini, dengan bahasa yang aku rangkai serupawan mungkin, sebenar mungkin.. seperti kamu..

Beberapa waktu sebelum ini hatiku buta karena terlalu bahagia menceritakan orang lain yang tidak semestinya aku bangga-banggakan. Karena nyatanya memang tidak ada.
Aku nampak sangat bahagia menjadikan orang lain selain kamu terlihat sangat sempurna, sebisa itu menciptakan tawa diantara kerutan bibirku, hingga pipiku terlihat lebih menonjol karena terangkat ke atas, lalu mataku menyipit karena terdesak oleh pipiku..
Begitu..
Tapi kenyataannya, orang lain hanya akan tetap menjadi orang lain. Orang lain yang tidak pernah tau bagaimana caranya mencintaiku dengan benar, tidak se-benar kamu. Secara nyata, cuma kamu yang mampu mencintaiku dengan cara yang paling benar, aku tau itu.
Hanya saja aku lupa...
Karena terlalu kalut melihat pelangi yang baru saja muncul ketika hari baru saja berhenti dari hujan yang lebat. Aku lupa. Bahwa matahari tidak pernah berhenti menerangi pagiku hingga petang, bahkan bersama bulan pun yang mampu ia terangi untuk malam.. Aku lupa..
Sehingga aku berfikir bahwa tanpa kamu aku baik-baik saja.. seperti tanpa matahari aku akan terbiasa, karena sepertinya pelangi lebih indah daripada matahari...

Aku tau itu.. aku tau ini salahku..
Mengingat pelangi begitu indah.. sementara kedatangannya tidak pernah jelas. tidak selalu ada.
Dan bergaya seolah mampu hidup tanpa matahari.. sementara matahari selalu ada sepanjang-panjang hari yang selalu aku butuhkan.. dan tanpanya.. apa jadinya aku..
Akhirnya aku tau itu..
Lalu mengingatmu (lagi)..

Selasa, 22 Oktober 2013

Karena di hidupmu aku Hidup..

Tadi malam..atau Kemarin, atau hari-hari sebelum tadi malam..
Aku (Sempat) berfikir ingin segera pergi darimu,
ingin berusaha lekas-lekas menghilang dari kehidupanmu, juga dari kasih sayangmu...
Beberapa hari sebelum tadi malam..
Aku kehilangan fikiranku tentang kamu, apalagi tentang mencintaimu..

Di dalam anganku, hanya ada (dia) yang sedang merajai alam bawah sadarku, membawaku untuk berandai-andai bahwa hidup dengannya akan banyak disediakan rasa bahagia.
Bahwa dengan menggenggam jemarinya, aku akan tidak serumit ini.
Meski semua angan dan pengandaianku hanya berada secara timpang karena adanya hanya difikiranku, tidak di fikiran dia. Hanya aku yang mengharapkan pengandaian itu nyata, sementara dia, tidak jelas apakah iya apakah hanya karena otakku terlalu berfikir dia akan berfikiran yang sama denganku. Dan pada nyatanya sampai sekarang pun aku (masih) tidak tau....
Beberapa hari sebelum tadi malam..
Fikiranku tidak sedang mengingatmu, apalagi mencintaimu.

Sampai akhirnya..
Tadi malam, malam menuju fajar, saat sebagian besar insan sedang beristirahat dalam lelapnya tidur. Jari-jemariku terlalu egois menuliskan kata demi kata, kalimat demi kalimat, hingga memenuhi teks pesan di ponselku, kemudian laporan terkirim dengan jelas atas namamu.. Lalu aku tertidur dan berharap saat bangun kamu akan membacanya lalu menghubungiku..

Aku membuka mata, aah (lagi) aku terbangun lebih lama setelah matahari terbit, tapi.. tidak ada satupun pesan teks di ponselku. Tidak ada pemberitahuan apapun bahwa kamu telah menghubungiku. Aku (kecewa), kemudian berfikir sangat lama.
Fikiranku lalu hambur tak karuan. Aku takut kamu sedang berfikir sangat lama, aku takut kamu sedang diam dan bersedih dalam dimensi fikirmu yang tidak aku tau. Aku takut kamu sedang menyimpan sendu itu sendiri... Semakin lama hatiku tak menentu. Aku (takut) lagi untuk berfikir setelah ini akan hidup tanpa kamu. Rasanya tak karuan kataku.

Sampai kemudian kamu menghubungiku dengan nomor lain. Aku (masih) takut dengan itu.
Tapi......
Jauh di luar fikiranku. Jauh dari apa yang aku bayangkan.
Kamu memintaku untuk menemanimu pergi seperti biasanya, seperti tidak terjadi apa-apa, seperti hari-hari lainnya.

Aku masih bingung..
Hari ini kamu manis sekali, senyummu, tawamu, dan juga canda-candamu. Ada apa denganmu??
Rasanya sangat bahagia bisa bercanda tawa denganmu setelah beberapa saat sebelum ini rasanya sangat kelabu. Rasanya tidak ada lagi yang perlu aku perjuangkan tentang kamu.

Tapi, ada apa denganmu??
Hari ini kamu manis sekali, memanjakanku dengan candamu, dengan kelembutanmu??

Aahh.. bagaimana bisa semalam aku mengirim pesan teks ingin (meninggalkanmu) dan pergi mencari yang lebih baik darimu, ketika saat ini aku justru sangat ingin berlama-lama dan terus bersama-sama denganmu.. Bagaimana mungkin... Aku tidak tau..

Kemudian lidahku kelu. Dan bertanya. "kenapa pesanku tadi malam tidak ditanggapi??", dengan rasa takut aku berusaha menerima apapun jawabanmu.
"tadi pagi, sebangun tidur dengan mata masih sangat mengantuk, pesan itu masuk bertubi-tubi di ponselku, tapi tanpa aku sadari, sebelum sempat membaca, pesan tersebut tanpa sengaja ter-delete, dan kemudian aku tertidur lagi". Begitu katamu..

Lalu aku menarik nafas panjang sampai beberapa detik, dan mengeluarkannya pun lama sampai beberapa detik pula. (Terimakasih Tuhan) kau telah memberiku kesempatan berfikir lebih dalam terlebih dulu.

Sampai pada akhirnya aku memilih untuk tetap disini.
Di pundakmu (lagi).

Karena kapan pun juga aku meminta yang lebih baik darimu, Tuhan pasti memberiku lebih dari satu, bahkan banyak.
Tapi yang cukup aku tau. Seberapa pun banyaknya yang lebih baik dari kamu, kamu tetap satu, yang mencintaiku, dan menjaga bahagiaku dengan caramu, yang lebih mengerti aku daripada diriku sendiri..
Karena kamu cuma satu.. 
Aku memilih untuk tetap berada disini.. di hidupmu.. (lagi) ..
Karena nyatanya, dihidupmu aku hidup..

Virqi
Semarang, 22 Oktober 2013

Kamis, 10 Oktober 2013

For My Day ..

10 Oktober 2013
Selamat Ulang Tahun ke-21 Virqi..
Semoga kelak bahagia masih akan setia bersahabat pada nyatanya harimu..
Meski menuju bahagia kamu harus juga setia melewati banyak duka..
Semoga..
Banyak hal yang belum bisa kamu tuju di waktu yang lalu, masih bisa kamu kejar pada waktu di kemudian hari setelah hari ini..
Juga setiap angan yang masih kamu idam-idamkan sebelum ini menjadi nyata tepat pada waktunya..
Semoga..
Allah selalu menjadi panutan yang kamu Cintai sepanjang detik waktu dan tiap hirup nafas yang masih bisa kamu nikmati saat ini....
Serta cinta yang tumbuh sebelum kamu dilahirkan di kandungan Ibu mu.. begitu juga cinta pada sang Ayah yang rela bersusah payah untuk menghidupimu dengan rizeki halal nya...
Maka cintai mereka dengan tulus yang luar biasa dari hatimu...
Beserta adik-adik yang selalu ceria membagi bahagia dan tawanya untuk mencintaimu, tanpa pernah meminta hal lain selain juga cinta darimu...........

Selamat ulang tahun Virqi...
Tidak ada yang lebih bahagia selain menciptakan bahagia untuk orang-orang yang kamu cintai...
Juga kebahagiaan untuk dirimu sendiri.....
Semoga...
Belahan hatimu akan segera datang menjanjikan seluruh hidupnya untuk bahagia bersamamu..
Untuk mencintaimu.. dan mencintai anak-anakmu kelak.....
Jadi ... jangan terburu-buru untuk mengharap semua hal datang dengan cepat sayang...
Karena Allah sudah menyiapkan semua bahagia mu tepat di waktunya nanti...

Dan bahagialah untuk hari ini...
Simpan dulu duka mu...
Tersenyumlah................ untuk lembaran baru di usia 21...

Bismillahirrohmanirrohiiimm....

Rabu, 09 Oktober 2013

Bersama senja..Tanpamu..



Kamu tau??
Acapkali hari mulai senja..
Matahari berbinar jingga memasuki tiap rongga di ruanganku..
Seindah itu...
Hingga bising lalu lalang kendaraan pun mulai senyap.. sepi...
Seketika itu ingatanku kembali mengingatmu..
Sesederhana itu..
Fikiranku tercaci maki karena berusaha menghilangkan namamu di dalamnya..
Aaahh mana mungkin..

Mana mungkin kamu tau,
Sementara diantara jeda pertemuan kita, kamu hanya sebaik itu menyebutku sebagai kenalanmu.. sebagai seseorang yang pernah kamu tau..
Sebatas itu..
Kamu hanya sekilas waktu hadir tapi tak bisa pergi lagi dari fikirku..
Tak bisa sesegera mungkin untuk tak terngiang-ngiang di dalam otakku...
Aaah sayang sekali..
Jika saja saat itu aku memilih untuk Alpa agar tak bertemu denganmu..

Jika saja...
Jika saja aku diberi peluang untuk memilih...
Dalam hitungan detik jemariku akan mendekapmu seerat mungkin..
Sekuat mungkin..
Sehingga kelak aku tak harus terlunta-lunta melupakanmu seperti ini...
Sehingga aku tak harus mencari tau diam-diam tentangmu seMiris ini...
Aaahhh itu hanya “jika saja”..
Kenyataannya aku kehilanganmu (lagi).......................

Dan senja mulai redup..
Jingga yang berbinar mulai berganti dengan kelam..
Matahari sudah tak nampak lagi..
Hingga petang sigap datang membawa malam dengan cahaya bulan dan bintang...
Lalu senja ditinggalkan dengan diam-diam........
Bersama senja hari ini dan bertemu senja hari esok lagi dan lagi...
Aku masih kerap kali mengingatmu.... (lagi)


Virqi
Semarang, 08 Oktober 2013.

Jumat, 04 Oktober 2013

Jogja, Katanya ..

Jogja..
Katanya kota yang paling nyaman untuk jatuh cinta..
Saya beritahu..
Ketika anda membaca ini lalu bilang “Aaaah itu hanya katanya, Jatuh cinta bisa nyaman dimana saja, siapa yang tau.. entah itu di Jogja.. entah juga itu di Jakarta.. entah juga di Semarang.. Itu hanya ‘katanya’..”
Sekali lagi..
Jogja katanya kota yang paling nyaman untuk jatuh cinta.. Lalu ditinggalkan...
Jadi jika nanti Anda berada di Jogja.. Anda akan jatuh cinta.. tapi kemudian Anda akan ditinggalkan oleh bahagia dan nyamannya hanya disana.. hanya ditempatnya.. kemudian saat Anda pergi, Anda sadar bahwa ada bahagia dan kenyamanan disana yang sudah ditinggalkan...
Sudah sebaiknya Anda ciptakan sebagai kenangan..
Begitu seharusnya.........................................
Tulisan ini hanya diperuntukkan Jika anda bukan dari Jogja..
Karena sekali lagi saya katakan...
Jogja akan jadi kota yang paling nyaman untuk Jatuh Cinta.. kemudian Anda ditinggalkan...
Ditinggalkan oleh kenangan indahnya disana..
Begitulaah.. katanya...

Virqi
Semarang, 04 Oktober 2013