Rabu, 07 Mei 2014

Jangan Tersenyum dulu..

Jangan tersenyum,
aku pernah jatuh sekali karena senyumanmu..
Pernah terlunta-lunta sekali karena wajahmu..
Pernah meneteskan air mata berkali-kali karena egomu..
Pernah melepaskan bahagiaku demi bahagiamu..
Pernah juga kehilangan kepercayaanku terhadapmu..
Pernah..
Jadi sekarang aku tidak sedang ingin memintamu untuk tersenyum,
kamu tau?
Aku jatuh karena cinta, dan itu sebab dari senyummu..
Aku terlunta karena cinta, dan itu sebab dari indah senyum diwajahmu..
Aku menangis karena cinta, dan itu sebab dari Ego mu pernah memandangnya..
Aku lepas bahagia karena cinta, dan itu sebab dari bahagiamu juga bahagiaku..
Aku tidak percaya karena cinta, dan itu sebab dari pernahku kehilangan akan kamu..
Jadi sekarang aku tidak sedang ingin memintamu tersenyum,
kamu tau?
Aku sedang ingin melihatmu lama-lama, jangan tersenyum dulu, nanti aku tertawa..
Aku masih ingin melihatmu lama-lama, nanti tidak ada banyak waktu lagi untuk ini..
Aku ingin melihatmu lama-lama.. Jangan tersenyum dulu..
Nanti aku tertawa, lalu meneteskan air mata..
Biar ku tahan tawaku..

Jadi aku bisa menahan air mataku.. (Bisa)..
Untuk sementara (bisa)....

Virqi,
Semarang, 07 Mei 2014

Selasa, 06 Mei 2014

Sama-sama Bahagia..

Melihatmu..
Aku sedang tersenyum menatap dan menunduk sambil menyeruput es kelapa muda dengan campuran gula putih, dihadapanmu. Berbicara sambil tertawa, atau berfikir hingga mengerutkan dahi kepala, juga beradu pendapat hingga kesal masing-masing. Kemudian menyeruput kembali es kelapa muda yang airnya sudah habis tetapi es nya masih utuh. Kamu masih dihadapanku, bertatap-tatapan kesal lalu tersenyum lagi. Begitu terus hingga lupa waktu.

Aku suka es kelapa muda dengan campuran gula putih didalamnya, bukan gula merah, aku suka itu bukan karena gula merah tidak enak, tetapi warna gula merah akan menyebabkan es kelapa muda menjadi coklat, tidak jernih, sehingga tidak nampak seperti kelapa muda, juga rasanya yang terlalu manis. Iya, aku tidak suka makanan yang terlalu manis.

Kamu suka apa saja, kamu bilang selama itu bisa dimakan dan diminum dan tidak membahayakan, maka semuanya enak-enak saja. Kemudian setelah beberapa kali Kita bersisa senggang waktu di tempat Es kelapa muda ini, seleramu pun berubah menjadi sama denganku. Iya, kamu lebih memilih gula putih daripada gula merah (sekarang).

Aku tidak suka tomat, acapkali lidahku beradu dengan bijinya, dengan lendirnya, dengan baunya... nafsu makanku hilang sekejap, lidahku kelu menahan rasa anehnya, aaahh lebih baik tomat hanya dijadikan bumbu pada sambal daripada dijadikan lalapan. Sekali lagi, Tomat itu (mengerikan)...

Kamu bilang kamu suka apa saja, selama itu bisa dimakan dan diminum tanpa membahayakan, semuanya enak-enak saja. Tapi ketika potongan-potongan tomat ini aku letakkan di piringmu, sesegera mungkin kamu kembalikan ke piringku. Katamu Tomat rasanya se'aneh' itu. Aku tertawa tapi suka. Kamu lucu. Tidak suka diam-diam tapi ketahuan..

Aku suka terong, apalagi di sambal..
tetapi kamu bilang terong aneh, rasanya tidak enak..
Kemudian saat makan malam bersamamu ditempat makan langganan Kita, aku memesan terong bakar sambal. Seperti biasa aku tidak kuat menghabiskan, seharusnya itu jatahmu. Lalu aku tawarkan. Kamu tidak mau..
Beberapa detik setelah kepalaku menengok ke lain arah, sepotong terong sambal pun sudah lenyap dimulutmu. Aku tertawa.. Lagi-lagi kamu lucu. Katamu itu enak.. sementara sebelumnya kamu bilang itu aneh..
Aku suka Ikan Asin, apalagi di sambal..
Kamu juga..
Aku suka Kamu..
Kamu juga?

Makanan kita sederhana, pergaulan kita biasa-biasa saja. Kita tidak kaya akan harta, tidak bermewah-mewahan dengan dunia. Kita sederhana, sebisanya, sekuatnya, semampunya. Selama kita masih sama-sama dan saling bersama, apa bedanya? Bukankah judulnya juga sama? "Sama-sama Bahagia"

Aku suka internet, suka media sosial, sangat suka, hingga hampir semua jenis media sosial pasti ada nama akunku. Bahkan jemariku pun tidak bisa jauh dari ponsel, dari smartphone kesayanganku, yang juga kesayanganmu karena Merk dan Tipe nya sama kecuali Warna.. Aah itu karena dari dulu kamu selalu ikut-ikutan denganku, sampai akhirnya dua kali berturut-turut ponsel kita selalu sama.. -_-
Kamu suka internet, tetapi tidak begitu maniak akan media sosial seperti aku. Kamu lebih suka membaca Kaskus dan searching hal-hal baru atau mendowload game baru didalamnya. Kamu mulai meramaikan media sosial ketika sedang bertengkar denganku. Aah bilang saja rindu. Kenapa harus memenuhi TimeLine ku dengan tulisan-tulisan galau mu...

Aku bilang aku suka, kamu bilang kamu tidak suka,
aku bilang aku tidak suka, kamu bilang kamu suka,
aku dan kamu bilang perbedaan itu wajar adanya..
Selama masih sama-sama, apa bedanya? Bukankah judulnya juga sama? "Sama-sama Bahagia"..

Bolehkah aku pergi? sebentar. Ibuku menginginkan ku pulang, sebentar. Nanti aku kembali.
Kamu bilang 'pulanglah'.. tapi kemudian berbicara panjang-panjang dan berujung pada kalimat ini.. "Jangan pulang dulu, temani aku disini, sebentar, selama aku masih disini"..
Bolehkah aku bersama mereka? sebentar. Mereka akan pergi, entah kapan bisa bertemu lagi..
Kamu bilang 'pergilah'.. tapi kemudian berbicara panjang-panjang dan bilang "Jangan pergi lama-lama, bukankah kamu juga nanti akan pergi, entah kapan kita bisa bersama-sama lagi"..
Bagaimana nanti?
Aku benci ketika mulai berbicara tentang kata "Nanti". aku lebih suka membicarakan namamu keras-keras. Melihatmu lama-lama. Bersamamu terus-terus.. Sampai nanti.. Iya.. selama hati kita masih sama-sama, apa bedanya? Bukankah judulnya juga sama? "Sama-sama Bahagia"..
Jadi..
Sekarang atau Nanti ..
Kita masih akan tetap sama kan??
Sama-sama Bahagia..


Virqi W. Bianti
Semarang, 06 Mei 2014