Selasa, 14 Mei 2013

Menjaga Hubungan yang Baik dengan Pasangan..


Tulisan ini terinspirasi dari Obrolan saya dengan Rudy Darmawan mengenai CINTA lebih tepatnya. Karena sayang jika Obrolan hanya tinggal obrolan. Dan kalimat hanya tinggal kalimat. Akhirnya tulisan ini dibuat.

Tema tentang CINTA memang tidak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Dengan pemeran utamanya yaa jelas masih tetap Pria dan Wanita.

Obrolan ini dimulai Ketika Rudy mengatakan: “Saya mau mencari Ainun saya. Seorang gula jawa yang mau saya buatkan Gerobak Terbang”

            Saya bilang: “Wanita lebih suka dibuatkan alat yang mampu membuat hati Pria gak bisa terbang kemana-mana. Cukup itu saja. SETIA.”

            Dia bilang: “Ada kok. Tapi alatnya mahal. Harus siap Lahir Batin untuk mengoperasikannya”.

            “Itu pun belum tentu bisa. Kalau memang bisa, seharusnya gak akan ada istilah Perceraian dan sebagainya di dalam suatu Hubungan” tambah saya.

            “Berarti komponen didalamnya belum komplit. Ibarat kata Bercerai sama dengan Korsletting” jawabnya dengan tetap mengaitkan semua hal dengan Elektriknya (Biasa anak Elektro).

            “Berarti alat yang dibutuhkan sudah ditemukan. Iya, alat penyembuh Korslet yang paling Mujarab.” Tambahku.

            Kemudian Dia jawab “Ada. AlQur’an dan Hadist adalah komponen yang paling lengkap.”

            Barulah kemudian Diskusi tentang “Menjalin Hubungan yang Baik dengan Pasangan” ini kami mulai.


            Dia mulai dengan bertanya: “Apa yang diperlukan untuk menjalin sebuah hubungan yang harmonis?”
           
Saya jawab:
“Kepercayaan yang Pertama
“Pengertian yang kedua
“Peduli yang ketiga
“Menjaga Perasaan yang keempat
“Saling melengkapi yang kelima
“Komunikasi lancar itu untuk keseluruhannya
“dan SETIA itu yang paling utama. Semuanya gak akan jadi, kalau GAK SETIA. Percuma.

            Diimbangi olehnya: “Kalau saya yang pertama adalah Kepercayaan. Percaya dalam segala hal sesuai batas kewajaran.
“2. Tidak saling mengekang.
“3. Saling mengendalikan emosi
“4. Pengertian
“5. Bisa menghidupkan lilin dikala gelap datang.
“Yang terpenting adalah niatnya untuk Ibadah.”

            Saya bilang: “Semuanya Benar. Gak ada yang salah. Asalkan kita lakukan semua. Mungkin juga hubungan kita dengan pasangan masing-masing bisa bertahan. Bisa awet. Tapi yang namanya suatu hubungan pasti gak akan pernah lepas dari masalah. Dari sebuah Pertengkaran. Itu pasti. Yang terpenting. Kita punya janji. Kalau suatu saat nanti kita bertengkar. Kita punya janji untuk jatuh cinta lagi. Dan begitu seterusnya. Supaya kita gak akan lupa. Hanya karena satu masalah.”

            Tanggapannya: “Iya, itu bisa. Dan kalau kita punya masalah. Seharusnya jangan dibawa berlarut-larut.”
Ditambah dengan pertanyaan baru: “Pernah bertanya tentang hal yang tidak disukai oleh pasanganmu???. Kalau dulu di SMA saya diajari tentang Murobi, seharusnya hal itu adalah hal pertama yang harus ditanyakan. Untuk mengurangi perselisihan.”

            “Hemmm iya bener banget. Jadi hal tersebut sudah kita tanyakan sejak awal. Saat PDKT misalnya. Kamu suka apa? Kamu tidak suka apa?. Tapi terkadang ada banyak hal yang tanpa kita sadari kita tidak suka. Biasanya saat kita jalani, kita baru tau. Karena hal itulah, ada banyak hal yang tidak kita sukai baru diketahui saat sedang dijalani. Jadi..yaa saling memahami aja.” Jawabku..

            Katanya: “Kan ada PENGERTIAN tadi”

            “Iya, beneerr. Terus apa yang mau kita bahas lagi?” tanyaku.

            “Sekarang kita bahas tentang EGOIS. Apa menurutmu???” tanyanya.

Barulah kemudian diskusi mengenai tema “EGOIS” ini kami bahas lagi. Karena masih ada sangkut pautnya dengan tema sebelumnya.

“Egois. Egois itu sifat yang suka mementingkan diri sendiri tanpa melihat bagaimana kondisi dan posisi di lain pihak. Biasanya sifat egois ini muncul karena kurangnya kadar PENGERTIAN pada suatu hubungan tadi. Di satu pihak, misal si wanita mau ini, tapi si Pria tidak suka. Kemudian si wanita memaksa. Sehingga si Pria harus mau dan harus ikut untuk suka. Terjadilah GAP dan bisa menimbulkan korslet-korslet yang lebih banyak lagi” kataku.

Katanya: “Egois itu, cara mengendalikan keinginan. Dan itu harus tercapai. Tanpa mengerti apa yang diinginkan. Gak semuanya bisa terpenuhi. Cara mencegah egois terutama untuk diri sendiri yaa inget aja untuk saling PENGERTIAN. Pengertian untuk tau posisi memahami dan dipahami. Selesai Permasalahan.”

Tanggapan saya: “Yang ditulis memang gak akan semudah dengan apa yang kita jalani. Kadang kita harus bertengkar terlebih dahulu untuk menyelesaikan perkara itu. Sampai akhirnya kita sama-sama mengerti satu sama lain. “

Lanjut dia tanya: “Menurutmu lebih egois mana antara Pria dan wanita?”

Saya jawab: “ Lebih dominan wanita untuk masalah yang satu ini.”

Katanya: “ Menurutku sama. Bedanya, kalau wanita menginginkan sesuatu itu harus cepat-cepat. Ingin saat itu, yaa saat itu juga harus dapet. Jadi malah membuat pasangannya merasa terbebani dengan kemauan wanitanya. Sedangkan kalau Pria setauku kalau menginginkan sesuatu masih bisa menunggu sampai pasangannya tidak merasa terbebani walau dengan waktu yang bisa jadi cukup lama.”

“Hemmm iya itu bener. Makanya tadi saya bilang, Egois lebih dominan sama Wanita. Soalnya wanita memiliki sifat lebih tidak sabaran. Dan sifat mengalah juga justru lebih di dominasi oleh Pria. Karenanya Pria bisa lebih menahan atas kemauannya.
Tapi secara gak langsung. Tanpa kita sadari yaa memang begitulah cara Tuhan menciptakan umatnya. Dipasangkan untuk saling melengkapi.” Jawabku..

            Tambahnya; “Iya bener. Tapi yang paling tidak disukai Pria adalah ketika menuruti kemauan pasangannya yang sudah mulai egois kemudian temperamen. Dan Tergantung bagaimana cara anda menyikapinya saja.”
***

            Dan begitulah conversation tersebut dimulai dan diakhiri. Ada banyak hal. Ada banyak tambahan. Dan ada banyak koreksi. Dan juga introspeksi diri. Itu mungkin beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari setiap percakapan yang kita lakukan.
            Semoga bermanfaat tidak sekedar untuk kami berdua. Semoga bermanfaat untuk semua pasangan yang ada. Yang sudah Tuhan ciptakan dengan cintaNya.
            See you at next conversation ~

Selasa, 14 Mei 2013
Semarang - Lampung

Read More......
Tulisan ini terinspirasi dari Obrolan saya dengan Rudy Darmawan mengenai CINTA lebih tepatnya. Karena sayang jika Obrolan hanya tinggal obrolan. Dan kalimat hanya tinggal kalimat. Akhirnya tulisan ini dibuat.

Tema tentang CINTA memang tidak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Dengan pemeran utamanya yaa jelas masih tetap Pria dan Wanita.

Obrolan ini dimulai Ketika Rudy mengatakan: “Saya mau mencari Ainun saya. Seorang gula jawa yang mau saya buatkan Gerobak Terbang”

            Saya bilang: “Wanita lebih suka dibuatkan alat yang mampu membuat hati Pria gak bisa terbang kemana-mana. Cukup itu saja. SETIA.”

            Dia bilang: “Ada kok. Tapi alatnya mahal. Harus siap Lahir Batin untuk mengoperasikannya”.

            “Itu pun belum tentu bisa. Kalau memang bisa, seharusnya gak akan ada istilah Perceraian dan sebagainya di dalam suatu Hubungan” tambah saya.

            “Berarti komponen didalamnya belum komplit. Ibarat kata Bercerai sama dengan Korsletting” jawabnya dengan tetap mengaitkan semua hal dengan Elektriknya (Biasa anak Elektro).

            “Berarti alat yang dibutuhkan sudah ditemukan. Iya, alat penyembuh Korslet yang paling Mujarab.” Tambahku.

            Kemudian Dia jawab “Ada. AlQur’an dan Hadist adalah komponen yang paling lengkap.”

            Barulah kemudian Diskusi tentang “Menjalin Hubungan yang Baik dengan Pasangan” ini kami mulai.


            Dia mulai dengan bertanya: “Apa yang diperlukan untuk menjalin sebuah hubungan yang harmonis?”
           
Saya jawab:
“Kepercayaan yang Pertama
“Pengertian yang kedua
“Peduli yang ketiga
“Menjaga Perasaan yang keempat
“Saling melengkapi yang kelima
“Komunikasi lancar itu untuk keseluruhannya
“dan SETIA itu yang paling utama. Semuanya gak akan jadi, kalau GAK SETIA. Percuma.

            Diimbangi olehnya: “Kalau saya yang pertama adalah Kepercayaan. Percaya dalam segala hal sesuai batas kewajaran.
“2. Tidak saling mengekang.
“3. Saling mengendalikan emosi
“4. Pengertian
“5. Bisa menghidupkan lilin dikala gelap datang.
“Yang terpenting adalah niatnya untuk Ibadah.”

            Saya bilang: “Semuanya Benar. Gak ada yang salah. Asalkan kita lakukan semua. Mungkin juga hubungan kita dengan pasangan masing-masing bisa bertahan. Bisa awet. Tapi yang namanya suatu hubungan pasti gak akan pernah lepas dari masalah. Dari sebuah Pertengkaran. Itu pasti. Yang terpenting. Kita punya janji. Kalau suatu saat nanti kita bertengkar. Kita punya janji untuk jatuh cinta lagi. Dan begitu seterusnya. Supaya kita gak akan lupa. Hanya karena satu masalah.”

            Tanggapannya: “Iya, itu bisa. Dan kalau kita punya masalah. Seharusnya jangan dibawa berlarut-larut.”
Ditambah dengan pertanyaan baru: “Pernah bertanya tentang hal yang tidak disukai oleh pasanganmu???. Kalau dulu di SMA saya diajari tentang Murobi, seharusnya hal itu adalah hal pertama yang harus ditanyakan. Untuk mengurangi perselisihan.”

            “Hemmm iya bener banget. Jadi hal tersebut sudah kita tanyakan sejak awal. Saat PDKT misalnya. Kamu suka apa? Kamu tidak suka apa?. Tapi terkadang ada banyak hal yang tanpa kita sadari kita tidak suka. Biasanya saat kita jalani, kita baru tau. Karena hal itulah, ada banyak hal yang tidak kita sukai baru diketahui saat sedang dijalani. Jadi..yaa saling memahami aja.” Jawabku..

            Katanya: “Kan ada PENGERTIAN tadi”

            “Iya, beneerr. Terus apa yang mau kita bahas lagi?” tanyaku.

            “Sekarang kita bahas tentang EGOIS. Apa menurutmu???” tanyanya.

Barulah kemudian diskusi mengenai tema “EGOIS” ini kami bahas lagi. Karena masih ada sangkut pautnya dengan tema sebelumnya.

“Egois. Egois itu sifat yang suka mementingkan diri sendiri tanpa melihat bagaimana kondisi dan posisi di lain pihak. Biasanya sifat egois ini muncul karena kurangnya kadar PENGERTIAN pada suatu hubungan tadi. Di satu pihak, misal si wanita mau ini, tapi si Pria tidak suka. Kemudian si wanita memaksa. Sehingga si Pria harus mau dan harus ikut untuk suka. Terjadilah GAP dan bisa menimbulkan korslet-korslet yang lebih banyak lagi” kataku.

Katanya: “Egois itu, cara mengendalikan keinginan. Dan itu harus tercapai. Tanpa mengerti apa yang diinginkan. Gak semuanya bisa terpenuhi. Cara mencegah egois terutama untuk diri sendiri yaa inget aja untuk saling PENGERTIAN. Pengertian untuk tau posisi memahami dan dipahami. Selesai Permasalahan.”

Tanggapan saya: “Yang ditulis memang gak akan semudah dengan apa yang kita jalani. Kadang kita harus bertengkar terlebih dahulu untuk menyelesaikan perkara itu. Sampai akhirnya kita sama-sama mengerti satu sama lain. “

Lanjut dia tanya: “Menurutmu lebih egois mana antara Pria dan wanita?”

Saya jawab: “ Lebih dominan wanita untuk masalah yang satu ini.”

Katanya: “ Menurutku sama. Bedanya, kalau wanita menginginkan sesuatu itu harus cepat-cepat. Ingin saat itu, yaa saat itu juga harus dapet. Jadi malah membuat pasangannya merasa terbebani dengan kemauan wanitanya. Sedangkan kalau Pria setauku kalau menginginkan sesuatu masih bisa menunggu sampai pasangannya tidak merasa terbebani walau dengan waktu yang bisa jadi cukup lama.”

“Hemmm iya itu bener. Makanya tadi saya bilang, Egois lebih dominan sama Wanita. Soalnya wanita memiliki sifat lebih tidak sabaran. Dan sifat mengalah juga justru lebih di dominasi oleh Pria. Karenanya Pria bisa lebih menahan atas kemauannya.
Tapi secara gak langsung. Tanpa kita sadari yaa memang begitulah cara Tuhan menciptakan umatnya. Dipasangkan untuk saling melengkapi.” Jawabku..

            Tambahnya; “Iya bener. Tapi yang paling tidak disukai Pria adalah ketika menuruti kemauan pasangannya yang sudah mulai egois kemudian temperamen. Dan Tergantung bagaimana cara anda menyikapinya saja.”
***

            Dan begitulah conversation tersebut dimulai dan diakhiri. Ada banyak hal. Ada banyak tambahan. Dan ada banyak koreksi. Dan juga introspeksi diri. Itu mungkin beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari setiap percakapan yang kita lakukan.
            Semoga bermanfaat tidak sekedar untuk kami berdua. Semoga bermanfaat untuk semua pasangan yang ada. Yang sudah Tuhan ciptakan dengan cintaNya.
            See you at next conversation ~

Selasa, 14 Mei 2013
Semarang - Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar