Senin, 16 Desember 2013

Semalam, Di Tempat yang Asing ..

Pagi..
matahari baru saja sejenak pergi dari peraduan. Menuju tempat dimana manusia menginginkan kehadirannya. Juga tepat pada waktunya, meski terkadang mendung menghambatnya untuk datang. Matahari selalu tepat waktu. Menjanjikan cahayanya seperti janji kepada Tuhannya..

Tapi..
Pagi ini berbeda. Aku merasa asing karena terbangun di tempat dan kondisi yang tidak aku kenal. Yang tidak pernah aku kunjungi atau bahkan aku temukan sebelum ini. Aku merasa asing, tetapi tubuhku berjalan seolah sangat faham setiap lekukan dan keadaan tempat ini. Hanya saja, aku merasa tidak sama sekali tau. Benar-benar asing..

Kemudian di tempat asing lainnya, entah itu siang, entah itu malam, fikiranku merasa semakin tidak tau, aku dimana? Tempat apa ini?.. tetapi tubuhku terus berjalan dan bertegur sapa pada orang-orang yang keliatannya tidak jelas difikiranku. Mereka itu siapa?

Aku tidak sedang gila..
Kenyataannya tubuhku berjalan dan bertingkah laku sangat normal seperti biasanya. Tertawa dan bercanda gurau juga lumrah seperti keadaan-keadaan sebelum ini..
Yang aneh adalah fikiranku.. karena bekerja sangat tidak sinkron dengan tubuh, dengan perilaku.. Aaahhh aku bingung... Aku sedang dimana???

Sampai pada akhirnya.. aku menemukan satu wajah yang jelas dan nyata difikiranku. Iya. Itu kamu....
Aku tau betul itu wajahmu. Itu senyummu. Itu sapamu..
Seseorang yang beberapa saat ini menjadi bagian yang sangat dominan difikiran dan dihatiku, yang menjadikan aku seperti pecundang karena mendamba yang tidak bisa dimiliki.. Tidak.. ini salahku. Karena menjadikan posisimu jauh lebih sulit dari sebelumnya..
Meskipun pada kenyataannya, aku dan kamu sama-sama “tidak punya yang memiliki” selain ayah dan ibu tentunya..
Entahh.. ini rumit.. Aku hanya bisa melihatmu tersenyum. Lalu menyapaku. Atau sekedar melihat kegiatanmu dari kejauhan.. Iya.. memang ingin rasanya.. berbagi canda, bergurau, atau berbicara lebih banyak denganmu.. Tapi kenyataannya.. ..
Di buku ini tidak tertuliskan tentang ceritamu dan ceritaku,, tidak dijelaskan bahwa kita dipertemukan untuk kemudian menciptakan cerita seperti romeo dan juliet atau kisah asmara seperti di negeri dongeng. Tidak ada..
Jadi.. hanya sebatas itu.. memandangimu dari kejauhan.. dan tersenyum lagi. Meski nyatanya aku tersenyum sendirian tidak dengan kamu..

Lalu aku pergi membawa senyuman sepi ku, dan membuka mata (lagi)..
Nampak dinding kamar yang putih, juga bertabur dengan wall sticker bunga berwarna merah muda. Dengan gantungan dan tumpukan2 jilbab di dinding bagian lainnya. Aaaahh ini kamarku... Sekarang fikiranku sudah jelas...
Aku sudah kembali setelah berjalan jauh di media alam bawah sadar yang aku sebut “MIMPI”...
Dan pun baru aku sadari.. Bahkan di alam MIMPI saja.. Kita tidak ditakdirkan untuk bersama.. Lalu.. Bagaimana dengan kenyataannya???

Aaaahh.. sepertinya aku harus mandi.. Dan menyegarkan kembali fikiranku yang hampir begitu berantakan tadi malam.. “di tempat yang asing” ....


Virqi,
Semarang

11 12 13 ....

Read More......
Pagi..
matahari baru saja sejenak pergi dari peraduan. Menuju tempat dimana manusia menginginkan kehadirannya. Juga tepat pada waktunya, meski terkadang mendung menghambatnya untuk datang. Matahari selalu tepat waktu. Menjanjikan cahayanya seperti janji kepada Tuhannya..

Tapi..
Pagi ini berbeda. Aku merasa asing karena terbangun di tempat dan kondisi yang tidak aku kenal. Yang tidak pernah aku kunjungi atau bahkan aku temukan sebelum ini. Aku merasa asing, tetapi tubuhku berjalan seolah sangat faham setiap lekukan dan keadaan tempat ini. Hanya saja, aku merasa tidak sama sekali tau. Benar-benar asing..

Kemudian di tempat asing lainnya, entah itu siang, entah itu malam, fikiranku merasa semakin tidak tau, aku dimana? Tempat apa ini?.. tetapi tubuhku terus berjalan dan bertegur sapa pada orang-orang yang keliatannya tidak jelas difikiranku. Mereka itu siapa?

Aku tidak sedang gila..
Kenyataannya tubuhku berjalan dan bertingkah laku sangat normal seperti biasanya. Tertawa dan bercanda gurau juga lumrah seperti keadaan-keadaan sebelum ini..
Yang aneh adalah fikiranku.. karena bekerja sangat tidak sinkron dengan tubuh, dengan perilaku.. Aaahhh aku bingung... Aku sedang dimana???

Sampai pada akhirnya.. aku menemukan satu wajah yang jelas dan nyata difikiranku. Iya. Itu kamu....
Aku tau betul itu wajahmu. Itu senyummu. Itu sapamu..
Seseorang yang beberapa saat ini menjadi bagian yang sangat dominan difikiran dan dihatiku, yang menjadikan aku seperti pecundang karena mendamba yang tidak bisa dimiliki.. Tidak.. ini salahku. Karena menjadikan posisimu jauh lebih sulit dari sebelumnya..
Meskipun pada kenyataannya, aku dan kamu sama-sama “tidak punya yang memiliki” selain ayah dan ibu tentunya..
Entahh.. ini rumit.. Aku hanya bisa melihatmu tersenyum. Lalu menyapaku. Atau sekedar melihat kegiatanmu dari kejauhan.. Iya.. memang ingin rasanya.. berbagi canda, bergurau, atau berbicara lebih banyak denganmu.. Tapi kenyataannya.. ..
Di buku ini tidak tertuliskan tentang ceritamu dan ceritaku,, tidak dijelaskan bahwa kita dipertemukan untuk kemudian menciptakan cerita seperti romeo dan juliet atau kisah asmara seperti di negeri dongeng. Tidak ada..
Jadi.. hanya sebatas itu.. memandangimu dari kejauhan.. dan tersenyum lagi. Meski nyatanya aku tersenyum sendirian tidak dengan kamu..

Lalu aku pergi membawa senyuman sepi ku, dan membuka mata (lagi)..
Nampak dinding kamar yang putih, juga bertabur dengan wall sticker bunga berwarna merah muda. Dengan gantungan dan tumpukan2 jilbab di dinding bagian lainnya. Aaaahh ini kamarku... Sekarang fikiranku sudah jelas...
Aku sudah kembali setelah berjalan jauh di media alam bawah sadar yang aku sebut “MIMPI”...
Dan pun baru aku sadari.. Bahkan di alam MIMPI saja.. Kita tidak ditakdirkan untuk bersama.. Lalu.. Bagaimana dengan kenyataannya???

Aaaahh.. sepertinya aku harus mandi.. Dan menyegarkan kembali fikiranku yang hampir begitu berantakan tadi malam.. “di tempat yang asing” ....


Virqi,
Semarang

11 12 13 ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar