Pagi..
matahari
baru saja sejenak pergi dari peraduan. Menuju tempat dimana manusia
menginginkan kehadirannya. Juga tepat pada waktunya, meski terkadang mendung
menghambatnya untuk datang. Matahari selalu tepat waktu. Menjanjikan cahayanya
seperti janji kepada Tuhannya..
Tapi..
Pagi
ini berbeda. Aku merasa asing karena terbangun di tempat dan kondisi yang tidak
aku kenal. Yang tidak pernah aku kunjungi atau bahkan aku temukan sebelum ini.
Aku merasa asing, tetapi tubuhku berjalan seolah sangat faham setiap lekukan
dan keadaan tempat ini. Hanya saja, aku merasa tidak sama sekali tau.
Benar-benar asing..
Kemudian
di tempat asing lainnya, entah itu siang, entah itu malam, fikiranku merasa
semakin tidak tau, aku dimana? Tempat apa ini?.. tetapi tubuhku terus berjalan
dan bertegur sapa pada orang-orang yang keliatannya tidak jelas difikiranku.
Mereka itu siapa?
Aku
tidak sedang gila..
Kenyataannya
tubuhku berjalan dan bertingkah laku sangat normal seperti biasanya. Tertawa
dan bercanda gurau juga lumrah seperti keadaan-keadaan sebelum ini..
Yang
aneh adalah fikiranku.. karena bekerja sangat tidak sinkron dengan tubuh,
dengan perilaku.. Aaahhh aku bingung... Aku sedang dimana???
Sampai
pada akhirnya.. aku menemukan satu wajah yang jelas dan nyata difikiranku. Iya.
Itu kamu....
Aku
tau betul itu wajahmu. Itu senyummu. Itu sapamu..
Seseorang
yang beberapa saat ini menjadi bagian yang sangat dominan difikiran dan dihatiku,
yang menjadikan aku seperti pecundang karena mendamba yang tidak bisa dimiliki..
Tidak.. ini salahku. Karena menjadikan posisimu jauh lebih sulit dari
sebelumnya..
Meskipun
pada kenyataannya, aku dan kamu sama-sama “tidak punya yang memiliki” selain
ayah dan ibu tentunya..
Entahh..
ini rumit.. Aku hanya bisa melihatmu tersenyum. Lalu menyapaku. Atau sekedar
melihat kegiatanmu dari kejauhan.. Iya.. memang ingin rasanya.. berbagi canda,
bergurau, atau berbicara lebih banyak denganmu.. Tapi kenyataannya.. ..
Di
buku ini tidak tertuliskan tentang ceritamu dan ceritaku,, tidak dijelaskan
bahwa kita dipertemukan untuk kemudian menciptakan cerita seperti romeo dan
juliet atau kisah asmara seperti di negeri dongeng. Tidak ada..
Jadi..
hanya sebatas itu.. memandangimu dari kejauhan.. dan tersenyum lagi. Meski
nyatanya aku tersenyum sendirian tidak dengan kamu..
Lalu
aku pergi membawa senyuman sepi ku, dan membuka mata (lagi)..
Nampak
dinding kamar yang putih, juga bertabur dengan wall sticker bunga berwarna merah
muda. Dengan gantungan dan tumpukan2 jilbab di dinding bagian lainnya. Aaaahh
ini kamarku... Sekarang fikiranku sudah jelas...
Aku
sudah kembali setelah berjalan jauh di media alam bawah sadar yang aku sebut “MIMPI”...
Dan
pun baru aku sadari.. Bahkan di alam MIMPI saja.. Kita tidak ditakdirkan untuk
bersama.. Lalu.. Bagaimana dengan kenyataannya???
Aaaahh..
sepertinya aku harus mandi.. Dan menyegarkan kembali fikiranku yang hampir
begitu berantakan tadi malam.. “di tempat yang asing” ....
Virqi,
Semarang
11 12 13 ....
Read More......
Pagi..
matahari
baru saja sejenak pergi dari peraduan. Menuju tempat dimana manusia
menginginkan kehadirannya. Juga tepat pada waktunya, meski terkadang mendung
menghambatnya untuk datang. Matahari selalu tepat waktu. Menjanjikan cahayanya
seperti janji kepada Tuhannya..
Tapi..
Pagi
ini berbeda. Aku merasa asing karena terbangun di tempat dan kondisi yang tidak
aku kenal. Yang tidak pernah aku kunjungi atau bahkan aku temukan sebelum ini.
Aku merasa asing, tetapi tubuhku berjalan seolah sangat faham setiap lekukan
dan keadaan tempat ini. Hanya saja, aku merasa tidak sama sekali tau.
Benar-benar asing..
Kemudian
di tempat asing lainnya, entah itu siang, entah itu malam, fikiranku merasa
semakin tidak tau, aku dimana? Tempat apa ini?.. tetapi tubuhku terus berjalan
dan bertegur sapa pada orang-orang yang keliatannya tidak jelas difikiranku.
Mereka itu siapa?
Aku
tidak sedang gila..
Kenyataannya
tubuhku berjalan dan bertingkah laku sangat normal seperti biasanya. Tertawa
dan bercanda gurau juga lumrah seperti keadaan-keadaan sebelum ini..
Yang
aneh adalah fikiranku.. karena bekerja sangat tidak sinkron dengan tubuh,
dengan perilaku.. Aaahhh aku bingung... Aku sedang dimana???
Sampai
pada akhirnya.. aku menemukan satu wajah yang jelas dan nyata difikiranku. Iya.
Itu kamu....
Aku
tau betul itu wajahmu. Itu senyummu. Itu sapamu..
Seseorang
yang beberapa saat ini menjadi bagian yang sangat dominan difikiran dan dihatiku,
yang menjadikan aku seperti pecundang karena mendamba yang tidak bisa dimiliki..
Tidak.. ini salahku. Karena menjadikan posisimu jauh lebih sulit dari
sebelumnya..
Meskipun
pada kenyataannya, aku dan kamu sama-sama “tidak punya yang memiliki” selain
ayah dan ibu tentunya..
Entahh..
ini rumit.. Aku hanya bisa melihatmu tersenyum. Lalu menyapaku. Atau sekedar
melihat kegiatanmu dari kejauhan.. Iya.. memang ingin rasanya.. berbagi canda,
bergurau, atau berbicara lebih banyak denganmu.. Tapi kenyataannya.. ..
Di
buku ini tidak tertuliskan tentang ceritamu dan ceritaku,, tidak dijelaskan
bahwa kita dipertemukan untuk kemudian menciptakan cerita seperti romeo dan
juliet atau kisah asmara seperti di negeri dongeng. Tidak ada..
Jadi..
hanya sebatas itu.. memandangimu dari kejauhan.. dan tersenyum lagi. Meski
nyatanya aku tersenyum sendirian tidak dengan kamu..
Lalu
aku pergi membawa senyuman sepi ku, dan membuka mata (lagi)..
Nampak
dinding kamar yang putih, juga bertabur dengan wall sticker bunga berwarna merah
muda. Dengan gantungan dan tumpukan2 jilbab di dinding bagian lainnya. Aaaahh
ini kamarku... Sekarang fikiranku sudah jelas...
Aku
sudah kembali setelah berjalan jauh di media alam bawah sadar yang aku sebut “MIMPI”...
Dan
pun baru aku sadari.. Bahkan di alam MIMPI saja.. Kita tidak ditakdirkan untuk
bersama.. Lalu.. Bagaimana dengan kenyataannya???
Aaaahh..
sepertinya aku harus mandi.. Dan menyegarkan kembali fikiranku yang hampir
begitu berantakan tadi malam.. “di tempat yang asing” ....
Virqi,
Semarang
11 12 13 ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar