Selasa, 04 Februari 2014

Kepada Suamiku .. ..

Bolehkah aku tuntun matahari kembali ke peraduannya ketika petang mulai datang?
Aku merasa takut kehilangan siang karena terbiasa dengan terang, juga takut rembulan tidak datang karena takut akan kelam...
Hingga terbiasa berdiri hati-hati menanti pagi, dan menyingkir pelan-pelan menghilang dari malam..
Sampai kemudian kamu datang..
Bukan tidak lagi peduli akan matahari atau rembulan, juga kepada siang dan malam,
Tetapi lebih dari itu..
Di siangku aku menemukan matahari pada senyummu..
Dan di malamku aku menemukan rembulan di lembutnya sapamu..
Jadi entah siang dan malam pun itu, bagiku selama ada kamu, itu membahagiakan..
Lebih dari sekedar bahagia menjadi pendamping yang kau dambakan,
Lebih dari sekedar cinta karena dicintai oleh seseorang yang mencintai Tuhanku,
Lebih dari sekedar sayang karena dipercayai menjadi istri yang berdiri disisimu,
Juga menjadi calon Ibu yang siap memupuk kasih dan sayang untuk anak-anak ku, juga anak-anakmu..
Karena terlebih dari itu.. Membangun bahagia bersamamu adalah hadiah dari Tuhan yang paling Indah karena terjadi dihidupku..
Entah sampai batas nafas kapan pun itu, meski tidak bisa memberi janji sehebat apapun itu,
Aku akan berusaha menjadi Payung yang bersedia meneduhkanmu ketika sendu menderai dihatimu, ketika badai menerpa hidupmu, ketika musibah mencari-cari cara untuk melumpuhkanmu.. Aku berusaha ADA, selama Tuhan masih mengizinkanku untuk ADA.. Untukmu pastinya..
Suamiku..
Satu-satunya cinta kepada kaum Adam yang akan aku jaga hidupnya karena menjanjikan hidupnya untuk menjaga hidupku.....

Selamat menempuh Jendela Hidup Baru sahabatku..
Fatmala Ajeng Pekerti beserta Suami..
Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah..
Amien Yaa Rabbal’alamin..
Hanya bisa sampai tulisanku dan harapan ku untuk bahagiamu selalu..
Sahabatmu yang sedang Jauh di Daerah Orang..


Virqi Wahyuning Bianti

Read More......
Bolehkah aku tuntun matahari kembali ke peraduannya ketika petang mulai datang?
Aku merasa takut kehilangan siang karena terbiasa dengan terang, juga takut rembulan tidak datang karena takut akan kelam...
Hingga terbiasa berdiri hati-hati menanti pagi, dan menyingkir pelan-pelan menghilang dari malam..
Sampai kemudian kamu datang..
Bukan tidak lagi peduli akan matahari atau rembulan, juga kepada siang dan malam,
Tetapi lebih dari itu..
Di siangku aku menemukan matahari pada senyummu..
Dan di malamku aku menemukan rembulan di lembutnya sapamu..
Jadi entah siang dan malam pun itu, bagiku selama ada kamu, itu membahagiakan..
Lebih dari sekedar bahagia menjadi pendamping yang kau dambakan,
Lebih dari sekedar cinta karena dicintai oleh seseorang yang mencintai Tuhanku,
Lebih dari sekedar sayang karena dipercayai menjadi istri yang berdiri disisimu,
Juga menjadi calon Ibu yang siap memupuk kasih dan sayang untuk anak-anak ku, juga anak-anakmu..
Karena terlebih dari itu.. Membangun bahagia bersamamu adalah hadiah dari Tuhan yang paling Indah karena terjadi dihidupku..
Entah sampai batas nafas kapan pun itu, meski tidak bisa memberi janji sehebat apapun itu,
Aku akan berusaha menjadi Payung yang bersedia meneduhkanmu ketika sendu menderai dihatimu, ketika badai menerpa hidupmu, ketika musibah mencari-cari cara untuk melumpuhkanmu.. Aku berusaha ADA, selama Tuhan masih mengizinkanku untuk ADA.. Untukmu pastinya..
Suamiku..
Satu-satunya cinta kepada kaum Adam yang akan aku jaga hidupnya karena menjanjikan hidupnya untuk menjaga hidupku.....

Selamat menempuh Jendela Hidup Baru sahabatku..
Fatmala Ajeng Pekerti beserta Suami..
Semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah..
Amien Yaa Rabbal’alamin..
Hanya bisa sampai tulisanku dan harapan ku untuk bahagiamu selalu..
Sahabatmu yang sedang Jauh di Daerah Orang..


Virqi Wahyuning Bianti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar